METODA SEGMENTASI CITRA RESONANSI MAGNETIK OTAK MENGGUNAKAN SISTEM PENGKODEAN NEUROFUZZY
Segmentasi dari citra resonansi magnit (MRI – Magnetic Resonance Imaging) memberikan informasi fisiologi yang berguna dalam diagnosis patologi demikian juga untuk konstruksi model geometri organ dalam tiga dimensi. Kualitas hasil segmentasi citra tergantung pada citra awal atau data hasil akuisisi. Metoda segmentasi berbasis logika fuzzy telah dikembangkan yaitu segmentasi menggunakan jarak kelompok vektor seperti ISODATA dan segmentasi adaptif dengan Fuzzy c-Means (FCM).
PEMETAAN CIRI SWA-ORGANISASI (SOFM)
Pengelompokkan Fuzzy C-Means (FCM) memungkinkan suatu titik data menjadi milik dari beberapa kelas tetapi dengan fungsi keanggotaan yang berbeda. Disini FCM menghitung suatu pengukuran keanggotaan, yang disebut fungsi keanggotaan fuzzy pada setiap piksel citra untuk suatu jumlah kelas-kelas tertentu. Kelebihan dari FCM adalah sederhana dan kemampuannya untuk menghasilkan pendekatan partisi fuzzy pada ruang pencirian.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknik akuisisi citra non-instrusif dengan berdasar pada sifat-sifat resonansi magnetik dari suatu atom. Himpunan data MRI dari seorang pasien terdiri dari 20 sampai 60 irisan citra sepanjang kepala, dengan tebal irisan antara 1,5 sampai 7 mm. Urutan data MRI disini diakuisisi pada T1-weighted (TR, 500 msec; TE, 15 msec; FOV, 250 mm; matrix, 224 X 256; slice thickness, 5 mm). Jaringan lunak otak manusia teridi dari : gray matter (GM) atau bahan berwarna abu-abu, white matter (WM) atau bahan berwarna putih
dan cerebrospinal fluid (CSF) atau cairan spinal otak. Gambar 3 memperlihatkan penerapan algoritma SOFM dan FCM pada citra magnetik resonansi otak T1-weighted dengan tingkat derau sebesar 3%. Tiga kelas segmentasi telah diperoleh yaitu berhubungan dengan ketegori pengelompokan jaringan lunak otak GM,WM dan CSF.Gambar 5 memperlihatkan hasil konstruksi dan segmentasi neurofuzzy dengan parameter fuzifikasi q yang berbeda. Kita dapat membandingkan hasil segmentasi GM, WM dan CSF dengan menggunakan parameter fuzifikasi q yang diatur sama dengan 2 dan 3. Pada q=3 terlihat citra segmentasi banyak mengalami pembauran yang menyebabkan citra yang dikontruksi tampak kurang tajam kontrasnya. Hal ini disebabkan intensitas sentroid FCM pada q=3 adalah lebih kecil dibandingkan q=2. Demikian pula pada q=2 kesalahan akar kuadrat rata-rata (RMS) lebih kecil dibandingkan q=3 seperti yang ditunjukkan oleh grafik pada gambar 4. Jadi nilai parameter fuzifikasi q sama dengan 2 memberikan hasil yang terbaik
KESIMPULAN
0 Response to "METODA SEGMENTASI CITRA RESONANSI MAGNETIK OTAK MENGGUNAKAN SISTEM PENGKODEAN NEUROFUZZY"
Posting Komentar